Peta Kalimantan Timur
Pariwisata di Kaltim mempunyai prospek yang baik dan masih dapat dikembangkan secara lebih optimal. Daerah ini memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, agrowisata, maupun wisata budaya. Wisata alam di daerah ini antara lain berupa keindahan laut dan pegunungan yang terbentang luas, sungai-sungai, wisata hutan tropis yang lebat, dengan keanekaragaman jenis flaora dan fauna liar, seperti yang terdapat di kawasan Taman Nasional Kutai.Wisata budaya di Kaltim meliputi peninggalan sejarah dan keanekaragaman tradisi, kesenian lokal/ setempat yang spesifik serta menarik. Kesemuanya masih ditunjang oleh pengembangan sektor jasa (yang dapat mendukung kegiatan pariwisata); sektor pertambangan, industri, dan kehutanan yang cukup potensial di daerah Kaltim.
Dengan potensi wisata seperti itu, sektor pariwisata di Kaltim tergolong primadona dalam menghasilkan devisa negara. Selain itu, sektor ini diharapkan menjadi salah satu sektor yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya, di saat krisis ekonomi yang tak kunjung selesai ini. Melalui model padat karya, tentu sektor pariwisata akan ikut mendorong tumbuhnya perekonomian nasional dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Persyaratan utama yang dibutuhkan adalah keamanan dan ketenangan politik. Kedua hal itu sangat diharapkan oleh para wisatawan asing yang akan berkunjung ke Indonesia, khususnya Kaltim.
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ber kunjung ke Kaltim pada 1997 dan 1998 adalah 42.817 orangdan 19.590 orang, sementara wisatawan domestik 1.345.650 orang dan 788.686 orang. Dengan demikian, jumlah total wisatawan pada 1997 dan 1998 adalah 1.388.467 orang dan 808.276 orang. Jumlahnya menurun drastis karena faktor keamanan yang kurang kondusif serta kerusuhan yang sedang marak di tanah air, terutama kerusuhan medio Mei 1998 di Jakarta, Solo, Medan, dan Surabaya. Ternyata, secara signifikan faktor ini sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan asing maupun domestik ke Kaltim. Nasib yang sama juga menimpa daerah lain.
Melihat keseluruhan data tersebut, dapat dikatakan bahwa perkembangan ekonomi regional, khususnya di Kaltim, dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk memperluas jaringan pemasaran dan perdagangan internasional, mengingat letak geografis Kaltim yang strategis dan berbatasan dengan Malaysia Timur (Sabah dan Serawak). Potensi tersebut sangat memudahkan hubungan dagang dan bisnis lainnya dengan Brunei Darussalam, Malaysia, serta daerah lain melalui transportasi udara, darat, dan laut, termasuk jalur pelayaran internasional yang melalui Selat Makasar. Potensi kerjasama itu didasarkan pada pemanfaatan dan pengem¬bangan keunggulan komparatif, terutama potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah Kalimantan Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar